Bogor & Sinemanya #2: Komunitas-Komunitas Film "Veteran" di Bogor
Informasi mengenai sejarah pergerakan komunitas film di Bogor memang agak terbatas. Pasalnya, Kota dan Kabupaten Bogor memang tidak pernah dikenal karena budaya kesenian filmnya. Bisa dibilang, dulu pergerakan komunitas film di Bogor masih berjalan sendiri-sendiri dan belum terlalu dikenal di kalangan masyarakat. Saya menapakkan kaki ke dalam ekosistem film Bogor yang seumur jagung ini sejak tahun 2016an. Saat itu, yang saya ketahui hanya beberapa komunitas yang aktif pada aspek produksi film saja. Namun, ternyata saya dulu mainnya kurang jauh. Ternyata ada beberapa komunitas film di Bogor yang aktif bergerilya dalam membuat acara penayangan, mengadakan lokakarya film dan mengadakan acara apresiasi film. Saya menapaktilas perjalanan beberapa komunitas film di Bogor yang saya nilai sebagai komunitas veteran: komunitas film yang bergerak duluan sebelum banyaknya pergerakan komunitas film di Bogor seperti sekarang.
Throwback ke suatu malam di tahun 2016, saya dan beberapa teman datang ke Taman Ekspresi Sempur di pusat Kota Bogor. Di sana perhatian kami tertuju pada orang-orang yang duduk manis menghadap ke layar putih yang membentang dengan mesin proyektor yang memproyeksikan sebuah film. Kami pun ikut duduk dan menyaksikan film-film random yang diputar. Kemudian, kami baru mengetahui bahwa program penayangan tersebut merupakan program Sinema Taman yang dikelola oleh komunitas Bogor Cinema. Sekaligus, saya juga baru tahu bahwa ada sebuah komunitas film di Bogor yang fokus pada kegiatan eksibisi film di public space. Saat itu, saya dan teman-teman yang sudah tertarik untuk membuat film pendek, merasa daerah Bogor ini sangat minim pergerakan dan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh komunitas film. Dan program Sinema Taman adalah kegiatan komunitas film yang membuat saya sadar, ternyata di Kota ini ada juga geliat komunitas dalam ranah perfilman.
Time skip ke suatu malam di tahun 2023, saya main ke sebuah kedai mie milik salah satu anggota Bogor Cinema, Bang Acil. Kebetulan di sana Bang Acil sedang nongkrong bareng anggota Bogor Cinema lainnya, yakni Bang Rama. Kita mengobrol banyak soal sepak terjang Bogor Cinema sebagai salah satu komunitas film yang bergerak pada saat ekosistem perfilmannya belum begitu masif. Untuk mengenal lebih dalam lagi, Bogor Cinema merupakan komunitas film yang fokus pada agenda eksibisi film. Acara penayangan film pertama yang mereka selenggarakan adalah “Hari Film di Bogor” pada tahun 2016, sebuah acara penayangan 30 film pendek di Bogor dalam rangka Hari Film Nasional yang dirayakan pada 30 Maret setiap tahunnya. Setelah acara penayangan tersebut, lahirlah Sinema Taman, sebuah acara penayangan film dengan konsep nonton rame-rame di taman kota. Sinema Taman rutin diselenggarakan setiap bulan sekali sejak 2016 di Taman Ekspresi Sempur. Film-film yang ditayangkan didapat dari open submission umum, artinya film dari komunitas film asal manapun diperbolehkan untuk submit. Dari kesaksian Bang Rama, acara penayangan Sinema Taman selalu ramai oleh penonton. Sayangnya Sinema Taman terhenti di tahun 2018, tetapi ada wacana bahwa program ini akan dilanjutkan kembali di tahun 2023.
Sebelum fokus pada kegiatan eksibisi film, Bang Acil dan Bang Rama sempat membuat komunitas film yang fokus pada aspek edukasi dan diskusi bernama Corner Kick Art yang aktif sekitar tahun 2011-2016 di Bogor. Menurut keterangan mereka, Corner Kick Art ini selalu membuka kelas workshop produksi film yang bertahan hingga 6 angkatan. Merujuk pada media blog Corner Kick Art, mereka juga mengadakan acara penayangan film dan pameran seni bernama “Corner Cinema” dan forum diskusi para filmmaker di Bogor bernama “Corner Forum”. Pergerakan Corner Kick Art ini menunjukkan bahwa antusiasme dalam berkomunitas film di Bogor ternyata telah ada sejak awal dekade 2010-an.
Pada tahun-tahun sebelum 2010, Bang Acil dan Bang Rama mengatakan bahwa sempat ada satu komunitas film di Bogor yang aktif dan menjadi kiblat kegiatan film di Bogor yakni Saung Film. Komunitas Saung Film sudah berdiri sejak tahun 2007, aktif dalam banyak aspek kegiatan film, mulai dari edukasi, diskusi, eksibisi hingga produksi. Sayangnya komunitas Saung Film saat ini sudah tidak aktif lagi. Saya belum memiliki akses mengenai informasi lengkap mengenai Saung Film, tetapi saya menemukan banyak jejak-jejak digital dari kegiatan Saung Film. Salah satunya yang menarik adalah penyelenggaraan Saung Film Awards - Bogor Short Film Community Festival pada tahun 2013-2014.
Saung Film Awards - Bogor Short Film Community Festival mungkin saja adalah ajang festival film pertama yang diselenggarakan oleh komunitas film asal Bogor. Penyelenggaraan SFA-BSFC ini memberikan akses yang inklusif bagi para filmmaker dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum di daerah Bogor. Agenda dalam festivalnya antara lain adalah Movie Day yang berjalan selama satu minggu dan roadshow ke sekolah-sekolah di Bogor selama dua minggu. Dibandingkan dengan festival film di Bogor yang ada saat ini, SFA-BSFC merupakan festival film dengan penyelenggaraan acara yang paling panjang.
Selain Saung Film, Corner Kick Art dan Bogor Cinema, Bogor juga memiliki beberapa komunitas film berbasis perguruan tinggi. Di antaranya adalah Agrimovie IPB, Club Lobi Pilm Universitas Pakuan dan Mav-net Universitas Ibnu Khaldun. Ketiga komunitas ini berdiri dalam dekade yang sama: Mav-net berdiri tahun 2006, Agrimovie berdiri tahun 2008 dan Club Lobi Pilm berdiri tahun 2010. Masing-masing komunitas kampus ini memiliki fokus kegiatannya masing-masing. Mav-net, sejauh yang saya ketahui, memiliki program kerja yang fokus pada pengembangan minat dan bakat para anggota komunitasnya saja, seperti lokakarya dan produksi film. Sedangkan Agrimovie dan Club Lobi Pilm, selain kegiatan pengembangan internal, mereka juga memiliki program kerja yang terbuka bagi khalayak nonanggota internal. Agrimovie memiliki program kerja lokakarya untuk khalayak umum dan festival film bernama Bogor Independent Film Festival (BRIEFF). Club Lobi Pilm juga menyelenggarakan festival film untuk pelajar bernama Indiefest, dan satu program ekshibisi yang terbuka untuk umum bernama Bioskop Mini CLP (BMC). Ketiga komunitas film kampus ini akan saya bahas lebih dalam pada tulisan lain.
Walaupun Bogor tidak dikenal dengan budaya kesenian filmnya, tetapi jejak geliat kegiatan perfilman berbasis komunitas telah ada sejak lebih dari satu dekade ke belakang. Hingga saat ini, komunitas film dan ajang festival film di Bogor mulai banyak yang bermunculan dan turut aktif dalam pergerakan mereka masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa sedang ada sebuah ekosistem kesenian yang bertumbuh di Bogor, dan terus akan berkembang ke depannya.